Indonesia adalah negara terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), baik dari segi jumlah penduduk, produksi sumber daya alam maupun pasar yang dapat digarap. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan apabila Indonesia memiliki peran sentral dan strategis di kawasan Asia Tenggara.
Namun demikian, ‘besar’ dari aspek kuantitas saja tidaklah cukup bagi Indonesia, karena sejak berlakunya AFTA 2010, maka Indonesia perlu memikirkan ulang aspek kualitas sumber daya manusia yang tersedia.
Tantangan berikutnya adalah AEC 2015 dan sejalan dengan Visi ASEAN 2020, dimana Indonesia akan menjadi salah satu negara yang akan mempercepat liberasisasi perdagangan di bidang jasa dan meningkatkan tenaga profesional secara bebas di kawasan Asia Tenggara. Ini berarti bahwa sumber daya manusia Indonesia haruslah sudah mumpuni secara skill dan mentalitas untuk menghadapi tantangan tersebut.
Continue reading