Setahun sejak terpilih, dan delapan bulan sejak dilantik, muncul wacana bahwa Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle terhadap beberapa menterinya. Wacana ini muncul karena dampak dari “Kerja, Kerja, Kerja” yang didengungkan pada awal pemerintahan Jokowi belum dirasakan, atau setidaknya belum terasakan.
Ada beberapa pertanyaan yang muncul terkait hal ini. Pertama, sudah saatnya kah melakukan penilaian kinerja para menteri tersebut? Apakah waktu delapan bulan sudah dapat menjadi ukuran untuk menilai kinerja mereka? Cukupkah waktu delapan bulan bagi mereka untuk menunjukkan hasil kinerjanya?
Bagaimana dengan di perusahaan? Umumnya penilaian kinerja karyawan dilakukan sekali atau dua kali dalam setahun. Pada prinsipnya, penilaian kinerja adalah menilai kinerja karyawan dalam satu kurun waktu tertentu. Dalam hal ini, yang umum terjadi kurun waktu tersebut adalah satu tahun.
Continue reading