Karakteristik Pemimpin Tangkas untuk Sukses di Era Digital

Ungkapan bijak mengatakan “setiap masa ada pemimpinnya, setiap pemimpin ada masanya”. Kita dapat mengartikannya dengan, bahwa tidak ada model atau karakteristik kepemimpinan yang berlaku abadi atau selamanya sepanjang masa. Maksudnya pada situasi tertentu dibutuhkan model atau karakteristik pemimpin tertentu yang boleh jadi berbeda pada situasi yang lain.

Secara historis sudah banyak riset yang mengungkap karakteristik pemimpin yang baik (good leader) atau pemimpin efektif (effective leader). Disebutkan beberapa karakteristik tersebut di antaranya adalah kejujuran, integritas, kompeten, menginspirasi, visioner, kapasitas pengambil keputusan, komunikatif, penyelesai masalah, berpikir strategis, dan karismatik.

Namun, pada era digital saat ini di mana perubahan terjadi begitu cepat, dinamis dan sukar ditebak, ada beberapa karakteristik tertentu yang lebih dibutuhkan agar pemimpin sukses menghadapi tantangan yang ada. Profil kepemimpinan yang dibutuhkan dalam situasi ini adalah kepemimpinan yang tangkas (agile leadership). Pemimpin tangkas yang bisa disebut juga pemimpin gesit atau lincah yaitu pemimpin yang mampu menangkap peluang dan mengantisipasi perubahan dengan cepat dan tepat.

Continue reading

Kunci Sukses Memimpin di Era Post Pandemic

Kabar bahagia menyapa masyarakat Indonesia memasuki kuartal dua 2022. Hadirnya varian Omicron di awal tahun yang membuat kasus Covid 19 sempat memuncak, kini dapat tertangani dengan baik.

Pemerintah dengan dukungan berbagai pihak dan masyarakat mampu menekan dan mengendalikan pergerakan kasus dan angka kematian Covid 19. Hal positif lainnya, angka vaksinasi yang menjadi elemen penting dalam tumbuhnya herd immunity juga termasuk baik pencapaiannya.

Kondisi ini memberikan harapan bagi kita semua, tak terkecuali dunia bisnis. Dunia bisnis mulai bergairah kembali untuk mengambil momentum pemulihan. Pemulihan ekonomi sebetulnya mulai dirasakan terjadi sejak akhir 2021.

Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2021 tumbuh 5,02% dan secara keseluruhan di tahun 2021 ekonomi Indonesia tumbuh 3,69%. Ini angka yang baik jika dibandingkan tahun sebelumnya dengan kontraksi sebesar 2,07%.

Momen seperti ini perlu dioptimalkan oleh pelaku bisnis. Permintaan pasar yang mulai naik seiring dilonggarkannya kegiatan ekonomi, harus ditangkap secara maksimal. Perusahaan perlu memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya untuk mengkreasikan value.

Continue reading

Preparing Human Capital for Business Recovery

Prospek ekonomi Indonesia di tahun 2022 diprediksi memberikan sinyal positif dan cerah. Data BPS menunjukkan bahwa angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 tumbuh 3,69% dibandingkan tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar 2,07%.

Meskipun di awal tahun sempat mendapat tantangan kehadiran varian baru Omicron, namun penyebaran varian Omicron mulai dapat dikendalikan. Tren peningkatan kasus Covid 19 mulai melandai.

Angka vaksinasi Indonesia juga sangat baik. Berdasarkan data yang dilansir katadata.co.id,  angka vaksin dosis 1 telah mencapai 94,91%. Sementara dosis 2 telah mencapai 77,67%. Saat ini juga pemerintah sedang gencar mendorong vaksin booster dosis 3.

Hal ini menjadi kabar yang sangat menggembirakan bagi dunia usaha. Bisnis mulai bergeliat. Kantor-kantor mulai kembali dipenuhi oleh karyawan yang WFO. Optimisme akan kebangkitan ekonomi dan bisnis mulai tumbuh.

Di tengah geliat ekonomi dan bisnis yang terus bertumbuh maka manajemen perusahaan perlu menyiapkan sumber daya manusia yang dimilikinya untuk menyambut dan mengambil momentum kebangkitan.

Continue reading

3 Kunci Rahasia Mengembangkan Kepercayaan Tim Virtual

Banyak tantangan yang dihadapi oleh manajer atau pemimpin dalam memimpin tim virtual. Salah satu tantangan terbesar dan sering ditanyakan ke penulis ketika memfasilitasi kelas-kelas kepemimpinan adalah bagaimana mengembangkan kepercayaan di dalam tim virtual.

Berbeda dengan tim konvensional pada umumnya yang bekerja dalam satu lokasi, sehari-hari tim berinteraksi langsung secara fisik, lebih mudah bagi pemimpin mendapat atau memberikan kepercayaan kepada anggota tim.

Sementara tim virtual, ada beberapa keterbatasan yang dimiliki seperti: minimnya pertemuan secara fisik, gagal menangkap bahasa tubuh, sulit melihat dan mengendalikan secara langsung aktivitas anggota tim, kesulitan membangun hubungan emosional antar sesama tim. Keterbatasan tersebut menyebabkan kepercayaan butuh waktu dan usaha lebih untuk bisa dikembangkan.

Continue reading

Tantangan Memimpin Tim Virtual

memimpin tim virtual

Sejak diserukannya kebijakan kerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah oleh Presiden Joko Widodo, sudah banyak perusahaan yang memberlakukan work from home. Praktis sejumlah kegiatan kerja di perkantoran dan beberapa tempat usaha di luar sektor yang masih dikecualikan diberhentikan sementara aktivitasnya. Lalu, dilakukan dari rumah.

Bekerja dari rumah tentu sangat berbeda dengan bekerja di kantor. Dengan kondisi tetap menerapkan social distancing, otomatis bekerja hanya bisa dilakukan secara virtual. Bekerja secara virtual memiliki banyak keuntungan, namun menghadirkan tantangan manajerial tersendiri.

Secara virtual kita dapat bekerja tanpa bertemu fisik dan menjangkau orang lain dari berbagai geografis. Namun, bekerja secara virtual belum menjadi sesuatu yang lazim, khususnya di Indonesia. Karyawan belum terbiasa bekerja secara virtual. Dan, banyak perusahaan belum memiliki kebijakan, proses atau pedoman mengenai bekerja secara virtual. Sehingga di awal pemberlakuannya menimbulkan kejutan budaya (culture shock). Tantangan ini juga yang dirasakan oleh para manajer dalam memimpin dan mengelola tim kerja virtual.

Beberapa teknik dan tips yang dapat dapat dilakukan oleh manajer dalam memimpin dan mengelola tim virtual sebagai berikut:

Continue reading

Tiga Kunci Sukses Mengelola Atasan

Jika karyawan memiliki masalah dengan atasan, mereka akan merasa kurang nyaman dalam bekerja. Terlebih jika setiap hari dirinya bertemu dan berinteraksi dengan atasan. Dampak yang lebih besar, karyawan bisa demotivasi. Tak jarang mereka segera ingin cepat dimutasi ke unit lain atau berdoa agar segera punya atasan baru.

Dalam bekerja, karyawan memiliki atasan dengan situasi yang berbeda-beda. Ada karyawan yang bekerja dengan satu atasan yang sama dalam kurun waktu lama. Ada juga yang bekerja dengan beberapa atasan sekaligus dalam satu periode waktu. Namun ada juga yang bekerja dengan atasan yang berganti-ganti. Dalam setahun, seorang karyawan bisa bekerja dengan 2 hingga 3 atasan yang berbeda.

Para atasan memiliki karakter dan gaya memimpin yang berbeda-beda. Ada atasan yang progresif, lincah, dan berorientasi pada kecepatan serta hasil kerja. Ada atasan yang sangat hati-hati. Mereka sangat mempertimbangkan banyak risiko, kecepatan kerja tidak menjadi prioritas, yang penting aman. Ada juga yang sangat menuntut, perfeksionis, dan memegang kendali penuh pada bawahan. Namun, ada pula yang cuek seolah tidak peduli dengan bawahannya.

Continue reading

Duk Dik VS Duk Di

Toni ke luar ruangan atasannya dengan wajah sedih dan kecewa sambil menghela napas diiringi geleng-geleng kepala.

Rupanya ia ditegur dan diultimatum untuk segera memperbaiki kinerjanya.

Pak Joni sebagai atasannya tidak puas dengan kinerjanya, terutama dalam memimpin dan mengelola tim. Sudah setahun lebih Toni diangkat sebagai supervisor, namun selama itu pula kinerjanya belum memuaskan.

Toni termenung, pikirannya melayang saat pertama kali ditunjuk sebagai supervisor. Toni dipromosikan menggantikan seniornya yang mendadak resign. Diakui menjadi supervisor adalah idamannya. Karena ini akan menjadi pintu masuk menuju karir yang lebih cerah, karir manajerial.

Namun, dipromosikan secepat ini tanpa persiapan membuat Toni bimbang dan ragu.  Karena Toni merasa belum memiliki kompetensi yang cukup untuk menjadi seorang pemimpin.

Terlepas dari kinerja Toni yang bagus sebagai pelaksana, Toni merasa bahwa itu tidak terlalu membantu kesuksesan di pekerjaan berikutnya, karena ada perbedaaan tanggung jawab. Keahlian teknis yang dimilikinya tidak cukup, harus ditambah keahlian mengelola & memimpin tim.

Akhirnya perusahaan tetap menunjuk Toni menjadi supervisor dengan alasan tidak ada orang lagi.

Continue reading

Melanggengkan Kesuksesan

Demam sepakbola di Indonesia belum turun. Piala Dunia 2018 telah lewat. Lalu Piala AFF U-16 tempo hari menaikkan suhu antusiasme masyarakat terhadap sepakbola Indonesia lagi. Garuda muda melawan Thailand dengan penuh percaya diri. Lewat adu penalti, memastikan juara piala AFF U-16. Setelahnya ada Asian Games yang gegap gempita menyatukan nusantara.

Menyoal sepakbola, rasanya kita tidak asing dengan sosok hebat Cristiano Ronaldo. Pemain terbaik dunia 2017 itu merupakan atlet sepakbola asal Portugal dengan prestasi mentereng. Bintang lapangan hijau yang saat ini berseragam Juventus itu memiliki gaya dan teknik permainan yang khas. Dengan talenta hebat dan wajah tampan, CR7 begitu dia dikenal, selalu membuat decak kagum para penikmat sepakbola di seluruh dunia, tak terkecuali kaum hawa.

Berbagai rekor dunia pun dipecahkan oleh pemilik 5 Balon d’Or –ajang penghargaan individu paling prestisius di dunia sepakbola. Sampai-sampai ia dijuluki Si Manusia Rekor. Tidak berlebihan, jika CR7 disebut sebagai salah satu pesepakbola terbaik dalam sejarah.
Continue reading

Senjata Seorang Pelatih

Perubahan lingkungan bisnis yang dinamis menuntut perusahaan bergerak cepat untuk beradaptasi agar tidak kalah bersaing, apalagi punah. Fenomena disruptif yang menyerang berbagai dunia usaha menuntut para pengambil keputusan memeras otak untuk mencari jalan keluar menyelamatkan perusahaan.Berbagai inisiatif strategis dilakukan, mulai dari mengubah total arah bisnis perusahaan, meremajakan visi dan misi perusahaan agar kontekstual dengan zaman, membangun aliansi dan kolaborasi, mengembangkan pasar, melakukan digitalisasi produk dan proses bisnis, serta inisiatif lainnya.

Dari sekian banyak inisiatif tersebut, satu aspek yang perlu mendapat perhatian adalah upaya  perusahaan mengembangkan kapasitas kepemimpinan di dalam perusahaan; seberapa kuat dan cepat perusahaan menciptakan pemimpin-pemimpin hebat. Dengan ide, gerak dan pengaruhnya, pemimpin hebat mampu membawa perusahaan tetap hidup serta berkembang di tengah badai tantangan yang penuh turbulensi.
Continue reading

Lima Kebiasaan Negatif dalam Coaching

Dedi tidak bisa menahan kekecewaannya. Proses coaching yang dijalankannya gagal total. Padahal sehari sebelumnya, ia telah mempersiapkan pertemuan coaching dengan sangat detail dan terencana. Jauh panggang dari api, alih-alih pertemuannya berjalan positif dan menghasilkan solusi terbaik untuk peningkatan kinerja bawahannya, malah sebuah percakapan kontraproduktif terjadi. Proses dan hasil coaching tidak seindah buku-buku motivasi yang telah dibacanya.

Banyak pemimpin atau atasan yang mungkin pernah merasakan seperti yang Dedi alami. Mereka mengaplikasikan coaching untuk membantu bawahan meningkatkan kemampuan dan kinerjanya. Para pemimpin meyakini bahwa coaching adalah jurus ampuh dalam mengeluarkan potensi dan meningkatkan kinerja bawahan. Tapi ketika mereka menerapkannya, prosesnya tidak semudah yang dibayangkan dan hasil yang didapat tidak semerdu bunyi teori yang dipelajari.

Coaching sebagai strategi jitu mendongkrak potensi karyawan memang tidak diragukan lagi. Namun untuk mencapai hasil coaching yang berkualitas, dibutuhkan proses coaching yang efektif. Itu hanya bisa terjadi paling tidak jika memenuhi tiga hal: tersedianya coach yang andal; metode yang terbukti; dan lingkungan yang mendukung. Dari tiga hal tersebut, coach yang andal memiliki kontribusi paling signifikan menentukan efektif tidaknya proses coaching.

Continue reading